Sabtu, 20 April 2013

Bambang Setiadi : "Untuk menjaga lingkungan perlu keseimbangan"

Bandung, [Media Center Balex] Dalam menjaga lingkungan hidup perlu ada keseimbangan, antara interaksi sosial, budaya dengan ekosistem yang ada. Sehingga kita dapat dengan mudah mendapatkan air bersih, udara segar, dan dapat merasakan hutan lindung ditengah kota.

Demikian diungkapkan Bambang Setiadi Calon Walikota Bandung saat menjadi Narasumber pada Dialog publik yang diselenggarakan oleh Bandung Green Institute (BGI) Jl. Sadang Serang Tengah No. 1-3. (20/4)

"Dalam lingkungan hidup perlu ada keseimbangan. Antara interaksi sosial, budaya dengan ekosistem yang ada. Sehingga kita dapat dengan mudah mendapatkan air bersih, udara segar, dan dapat merasakan hutan lindung ditengah kota," Ujar H. Bambang Setiadi, SH. MH.

Lanjut H. Bambang "Investor penting tapi tidak bisa dipaksakan, yang akhirnya merusak lingkungan. Kota Bandung ukurannya bukan gedung menjulang, bukan mall-mall yang banyak, tapi Bandung harus menjadi kota yang mampu menjalin hubungan yang baik dengan ekosistem yang sudah ada".

Dinas lingkungan hidup lebih banyak program IMPAL dan AMDAL memang ada nominal. Tetapi, dalam Mendeteksi banjir, mendeteksi reboisasi, dan hutan-hutan kota sulit bahkan jarang ditemui karena memang tidak ada anggarannya.

H. Bambang setiadi mengatakan Keberanian mengembalikan keserasian dengan keberagaman yang ada. Kota bandung yang katanya kota mentropolitan buktinya Tidak semua masyarakat nya mengenal IT, masih ada masyrakat yang dibawah standar kesehatan, pendidikan, bahkan primitif. Pemerintah harusnya mampu memberikan pelayanan publik bagi masyarakat. masyarakat atas yaitu pemerintah dan masyarakat bawah yaitu masyarakat harus ada keseimbangan. Eksekutif harus berani dan bekerja keras dan mau belajar, Belajarnya dari masyarakat. Bukan study banding ke luar negeri yang jadi nya study "ulin".

Political will menghilangkan kepentingan pribadi kelompok dan golongan, saya yakin bisa memabangun kota bandung ketika bekerjasama dengan staekholder masyarakat. PAD dan APBD kita tidak berpihak kepada lingkungan hidup dan ekosistem kehidupan. Ujar H. Bambang Setiadi.

Kota Bandung hanya Suasana kota yang hebat dari luar, padahal kalau sudah masuk bandung sudah kalah dengan surabaya, sumatera utara, bisa jadi bandung akan kalah dengan kota/kabupaten lainnya.

"Maka dari itu, gerakan cinta lingkungan dengan menggerakan masyarakat untuk ikut mengkompos dan mendaur ulang sampah mulai dari kesadaran individu masing-masing. Dengan memulai dari yang paling kecil yaitu diri sendiri",. Ujar H. Bambang setiadi

Pada kesempatan itu juga Bambang Setiadi mensosialisasikan program unggulannya antara lain ; Memperbanyak daerah resapan air dan lahan terbuka hijau serta Program DDU (Dapur Daur Ulang Sampah) di setiap Rukun Warga untuk wujudkan Lingkungan Bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar